BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Total Pageviews

Monday, May 30, 2011

PSSLM catat rekod dunia bersilat 10 jam tanpa henti

Pertubuhan Seni Silat Lincah Malaysia (PSSLM) berjaya memecahkan rekod dunia apabila bersilat selama 10 jam 4 saat tanpa berhenti bermula jam 9.30 malam tadi dan berakhir kira-kira jam 7.30 pagi tadi. 
Rekod dunia itu dicatat ketika program di Taman Tasik Titiwangsa di sini sempena sambutan ulang tahun ke-50 pertubuhan berkenaan, Julai ini.


Yeah !!

Memang memenatkan ... tgn mmg lenguh laa .. nk tido ? sekejap je .. pastu kene wat lagy .. tpy mmg bersemangat la .. guiness world record punye psl .. haha .. Gempak Kot !!

kpade kwnku sowang nie , thx sbb dtg smalam .. Bersemangat Haz ~

haha .. 


^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^

Friday, May 27, 2011

Together u n ai ..

My love for you is deeper than the depth of any ocean
And as faithful as the stars that grace the night
As constant as the sun in its journey to the heavens
That's why we will always be together you and I

Together you and I can stop the rain and make the sun shine

Paint a pretty rainbow in the sky
Together you and I belong like a songbird and a song
That's why we will always be together you and I

Thursday, May 26, 2011

Bushan aje ~

Ary nie on9 fb borink laa ..
xder org nk chat ..
haha ...
cian kan ..
slalunyer ade je org nk chat memanjang ..
ary nie xder lak ..
sedyh !
huhu ..

"_"

Cinta Sepotong Mimpi

Dapatkah seseorang mencinta hanya karena sepotong mimpi? Mustahil. Namun, adikku semata wayang mengalaminya – setidaknya itu yang diakuinya.
Gadis yang dicintainya adalah Lala, adik sepupunya sendiri. Wajar, bukan? Bahkan, menjadi halal saat kedua orang tuaku kemudian berpikir untuk meminangnya.
Semua berawal dari penuturan Jamal. Ia bilang, ia memimpikan Lala sebagai gadis yang diperkenalkan Ibu kepadanya sebagai calon istrinya.
“Kami sudah saling mengenal, Bu,” kata Jamal dalam mimpi itu dengan malu-malu. Gadis itu pun mengangguk dengan senyum malu-malu pula.
Sebenarnya Jamal tidak terlalu meyakini gadis itu adalah Lala. Wajahnya samar terlihat. Namun, Jamal merasakan aura gadis itu cukuplah ia kenal. Hebatnya, ini diperkuat oleh ayah kami. Di malam yang sama, beliau bermimpi tentang Jamal yang duduk di kursi pelaminan bersama Lala! Apakah ini pertanda? Entah. Hanya saja, sejak itu aku merasakan pandangan Jamal terhadap Lala berubah.
Mereka sebenarnya teman bermain di waktu kecil, namun tak pernah bertemu lagi sejak remaja. Keluarga Lala tinggal jauh di Surabaya, sementara kami di Jakarta. Kami jarang berkumpul, bahkan saat lebaran, sehingga kenangan yang dimiliki Jamal tentang Lala adalah kenangan di masa kecil dulu sebagai abang yang kasih kepada adiknya. Kasih dimana sama sekali tak terpikirkan untuk memandang Lala sebagai gadis yang pantas dicintai, bahkan halal dinikahi. Namun, mimpi itu mampu menyulap semuanya menjadi…cinta (?).
Mari katakan aku terlalu cepat menyimpulkan sebagai cinta. Barangkali saja itu hanya pelangi yang tak kunjung sirna mengusik relung hati adikku. Pelangi yang mampu merubahnya menjadi sok melankolis hingga membuat kami sekeluarga khawatir melihat ia kerap termenung menatap kejauhan, untuk kemudian mendesah perlahan.
“Mungkin kau harus menemuinya di Surabaya,” kata Ibu.
”Rasanya tak usah, Bu. Masak hanya karena bunga tidur aku menemuinya,” jawab Jamal.
”Barangkali saja itu pertanda.”
”Bahwa Lala jodoh saya?”
”Bukan. Bahwa sudah lama kau tak mengunjungi mereka untuk bersilaturahmi. Biar nanti Mbakmu dan suaminya yang menemanimu kesana.”
Jamal tertegun sejenak untuk kemudian mengangguk.
Wah, pintar sekali Ibu membujuk. Padahal tanpa sepengetahuan adikku yang pendiam itu, Ibu menyerahi kami tugas untuk ”meminang” Lala. Ibu betul-betul yakin mimpi itu sebagai pertanda sehingga memintaku menanyakan kepada Lala tentang kemungkinan kesediaannya dipersunting Jamal.
”Kenapa tidak minta langsung saja pada Paklik? Biar mereka dijodohkan saja,” kataku waktu itu.
”Ah, adikmu itu takkan mau.”
”Tapi…”
”Sudahlah. Ibu tahu Jamal belum terlalu dewasa. Kuliah saja belum selesai. Tapi setidaknya ia memiliki penghasilan dari usaha sambilannya berdagang, ‘kan?”
“Bukan itu maksudku. Apa Ibu yakin Jamal mau dengan Lala? Barangkali saja mimpinya hanya romantisme sesaat.”
Ibu tercenung. Aku yakin Ibu belum memastikan ini. Yang beliau tahu hanya Jamal yang bertingkah aneh. Itu saja. Selebihnya ia perkirakan sendiri. Sepertinya justru Ibulah yang ngebet ingin meminang Lala.
”Kupercayakan semua itu padamu.”
Walah! Berarti tugasku berlipat-lipat! Selain memastikan kesediaan Lala, aku pun harus memastikan perasaan adikku sendiri.
***
Ia diam. Sudah kuduga reaksinya begitu jika kutanyakan tentang kemungkinan perjodohannya dengan Lala.
“Kamu mencintainya?” Aku mengganti pertanyaan. Kali ini Jamal malah terkekeh.
”Mungkin… Entahlah. Rasanya tak wajar.”
Tentu saja tak wajar! Bagiku, mencinta karena sepotong mimpi hanya omong kosong. Lagi pula Jamal tak tahu seperti apa wajah dan kepribadian Lala dewasa ini. Aku pun tak tahu.
“Santai saja, Mal. Tak usah dipikirkan. Yang penting kita tiba dulu di sana,” kata Bang Rohim, suamiku.
***
Setiba di Surabaya, kami disambut keluarga Lala hangat.
”Wah, iki Jamal tho? Oala, wis gedhe yo?!” ucap Bulik.
Jamal hanya tersenyum. Apalagi saat pipi gendutnya dijawil Bulik seperti saat ia kanak-kanak dulu.
”Mana Lala, Bulik?” tanyaku saat tak mendapati anak semata wayangnya itu.
”Ada di dapur. Sedang bikin wedhang.”
Aku segera ke dapur. Aku sungguh penasaran seperti apa Lala sekarang. Kulihat seorang gadis di sana. Subhanalah, cantiknya! Ia mencium tanganku. Hmm, santun pula. Cukup pantas untuk Jamal. Tapi, aku harus menahan diri. Kata Bang Rohim, butuh pendekatan persuasif untuk menjalankan misi ini. Aku tak yakin aku bisa sehingga menyerahkan sepenuhnya skenario kepadanya.
Tak banyak yang dilakukan Bang Rohim selain meminta Lala menjadi guide setiap kami bertiga pergi ke pusat kota. Ia melarangku membicarakan soal perjodohan, pernikahan, pinangan atau apapun istilahnya kepada Lala. Katanya, kendati kami keluarga dekat, sudah lama kami tidak saling bersua. Bisa saja Lala memandang kami sebagai ”orang asing”. Upaya melancong bersama ini demi untuk mengakrabkan kembali Jamal, Lala dan aku. Kiranya ini dapat memudahkanku saat mengutarakan maksud kedatangan kami sesungguhnya nanti.
Malam ini saat dimana aku diperbolehkan suamiku mengungkapkan semuanya kepada Lala. Seharusnya memang begitu. Tapi Jamal mendahuluiku. Tak kusangka ia serius dengan perasaannya. Ia utarakan semuanya. Tentang mimpinya, tentang jatuh cinta, bahkan tentang pinangan.
“Mungkin Dik Lala menganggap ini konyol. Abang juga merasa begitu. Tapi, setidaknya sekarang Abang yakin dengan perasaan Abang. Jadi, mau tidak kalau Lala Abang lamar?”
Bukan manusia kalau Lala tidak kaget ditembak seperti itu. Ia tampak galau. Seperti aku dulu. Sayang Lala tak merespon seperti aku merespon pinangan Bang Rohim dulu.
“Maaf, Mas. Aku terlanjur menganggapmu sebagai kakak. Rasanya sulit untuk merubahnya.”
Berakhirlah. Sampai di sini saja perjuangan kami di Surabaya. Jamal tersenyum mengerti, namun kuyakini hatinya kecewa. Cintanya yang magis tak berakhir manis. Kami pulang ke Jakarta dengan penolakan.
Sejak hari itu, Jamal tak terlihat lagi melankolis. Ia kembali sibuk dalam aktivitasnya. Adikku itu benar-benar hebat. Kendati patah hati, ia tak mau larut dalam perasaannya. Bahkan, belakangan aku tahu ia belum menyerah. Setidaknya penolakan itu berhasil mengakrabkan kembali Jamal dengan Lala. Mereka berdua kerap berkirim SMS sekedar menanyakan kabar ataupun saling bercerita. Jamal betul-betul memandang ini sebagai peluang untuk mengubah pandangan Lala terhadapnya.
Waktu kian berganti hingga masa dimana Jamal mengutarakan lagi keinginannya itu. Sayang ditolak lagi. Begitu berulang hingga tiga kali.
Ayah dan Ibu prihatin melihatnya. Mereka tak bisa berbuat banyak. Keinginan mereka untuk menjodohkan saja keduanya Jamal tolak.
”Syarat orang yang menjadi calon istriku, haruslah tulus ikhlas menjadi pendampingku. Atas kemauannya sendiri, bukan pihak lain!” Begitu alasannya selalu.
Terserahlah apa katanya. Tapi ini sudah menginjak tahun kelima Jamal memelihara cinta tak kesampaian ini. Usianya kian mendekati kepala tiga. Cukup mengherankan ia tetap memeliharanya terus. Rasanya tak layak cinta itu dipelihara terus. Ia harus diberangus. Lala bukanlah gadis terakhir yang hidup di dunia. Untuk itu Ibu, Ayah dan aku kongkalikong untuk membunuh cinta Jamal. Sudah saatnya ia mempertimbangkan gadis-gadis lain. Kebetulan ada yang mau. Pak Haji Abdullah sejak lama ingin bermenantukan Jamal dan menyandingkannya dengan Azisa, anak sulungnya. Kami susun perjodohan tanpa sepengetahuan Jamal. Lantas, kami sekeluarga berusaha ”menghasut” Jamal untuk memperhitungkan keberadaan Azisa, temannya sejak SMU itu.
Alhamdulillah berhasil. Hati Jamal mulai terbuka untuk Azisa sehingga saat Pak Haji Abdullah meminta dirinya menjadi menantu, ia tak punya lagi pilihan selain mengiyakan.
***
Kesediaan Jamal memang sudah didapat, namun anehnya ia tak kunjung juga menentukan tanggal pernikahan. Kali ini naluriku sebagai kakak turut bermain. Rasanya Jamal tengah menghadapi masalah yang tak dapat dibaginya kepada siapapun, termasuk Azisa. Saatnya aku menjadi kakak yang baik untuknya.
”Entahlah, Mbak. Rasanya aku tak siap untuk menikah.”
Mataku terbelalak saat Jamal mengutarakan penyebabnya.
”Apa pasal?” tanyaku agak jeri. Aku tak berani membayangkan jika Jamal tiba-tiba membatalkan perjodohan. Keluarga kami bisa menanggung malu!
”Rasanya Azisa bukan jodohku.”
Aku semakin terkesiap. Aku mulai menduga-duga arah pembicaraannya.
”Lala-kah?” tanyaku. Jamal mengangguk pelan, namun pasti.
”Sebenarnya mimpi tempo hari itu tak sekonyong datang. Aku memintanya kepada Tuhan. Aku meminta Dia memberikan petunjuk tentang jodohku kelak. Dan yang muncul ternyata Lala!”
Aku kembali terdiam. Aku benar-benar payah. Sudah setua ini, masih saja tak dapat menjadi kakak yang baik buat Jamal. Aku bingung harus menanggapi bagaimana.
”Maafkan jika selama ini Mbak tak bisa menjadi kakak yang baik, Mal. Bahkan untuk masalahmu satu ini pun Mbak tak bisa menjawab. Hanya saja, kita tak akan pernah benar-benar tahu apa yang kita yakini benar itu sebagai kebenaran, Mal. Termasuk mimpimu. Mbak tidak tahu lagi harus menganggapnya omong kosong ataukah benar-benar pertanda. Kalaulah mimpi itu pertanda, pasti banyak sekali maknanya.”
”Kamu memaknainya sebagai cinta dan jodoh, Ibu memaknainya sebagai silaturahmi dan Ayah memaknainya sebagai tipikal istri ideal bagimu. Bukankah Azisa pun tak berbeda jauh dengan Lala? Mimpi itu nisbi, Mal.”
Jamal hanya mendesah pelan sambil memandang kejauhan. Mukanya masam. Mungkin tak menghendaki aku bersikap tak mendukungnya.
”Mungkin,” lanjutku, ”ini hanya masalah cinta saja. Mungkin hatimu masih hidup dalam bayangan Lala dan tak pernah sekali pun memberi kesempatan untuk dimasuki Azisa. Kau hidup di kehidupan nyata, Mal. Sampai kapan akan menjadi pemimpi?!”
Aku tersentak oleh ucapanku sendiri. Tak kuduga akan mengucapkan ini. Bukan apa-apa. Beberapa waktu lalu kami mendengar kabar Lala menerima pinangan seseorang. Kendati menyerah, aku yakin Jamal masih memiliki cinta untuk Lala. Ia pasti sakit. Aku betul-betul kakak yang tak peka. Aku menyesal. Aku peluk Jamal, menangis sesal.
Jamal turut menangis. Isaknya berenergi kekesalan, kekecewaan, kesepian, keputus-asa-an, bahkan kesepian. Aku terenyuh. Betapa ia menderita selama ini.
“Besok kita batalkan saja perjodohan dengan Azisa, Mal. Itu lebih baik ketimbang kau tak ikhlas menjalaninya nanti. Itu katamu tentang pernikahan, ‘kan? Kita bicarakan dulu dengan Ayah dan Ibu.”
Kupikir ini yang terbaik. Tak bijak rasanya tetap berkeras melangsungkan perjodohan di saat Jamal rapuh begini. Di saat Jamal terluka dan bimbang pada perasaannya. Biarlah keluarga kami menanggung malu bersama.
“Tidak. Kita teruskan saja. Aku ikhlas menjalani sisa hidupku bersama Azisa. Mungkin aku hanya membutuhkan sedikit menangis saja. Aku pergi dulu ke rumah Pak Haji untuk membicarakan ini. Assalamu’alaikum.”
Kutatap kepergian Jamal dengan perasaan tak tentu. Kalau diingat semua ini terjadi karena mimpi. Ya, Allah apakah benar mimpi itu pertanda-Mu? Jikalau benar kenapa sulit sekali terrealisasi? Jika pun tidak benar kenapa banyak orang mempercayai?
Aku terpekur. Maafkan aku adikku. Aku hanyalah insan, yang tak mampu menerjemahkan segala misteri-Nya, bahkan yang tersurat sekalipun. Aku hanya berusaha. Dia tetap yang menentukan. Maafkan aku.

Kepada pujaan hati ku ..

hei pujaan hati apa kabarmu
ku harap kau baik-baik saja
pujaan hati andai kau tahu
ku sangat mencintai dirimu


hei pujaan hati setiap malam
aku berdoa kepada sang Tuhan
berharap cintaku jadi kenyataan
agar ku tenang meniti kehidupan

* hei pujaan hati, pujaan hati
pujaan hati, pujaan hati


mengapa kau tak membalas cintaku
mengapa engkau abaikan rasaku
ataukah mungkin hatimu membeku
hingga kau tak pernah pedulikan aku

cobalah mengerti keadaanku
dan cobalah pahami keinginanku
ku ingin engkau menjadi milikku
lengkapi jalan cerita hidupku

hei pujaan hati, pujaan hati
hei pujaan hati setiap malam
aku berdoa kepada sang Tuhan
berharap cintaku jadi kenyataan
agar ku tenang meniti kehidupan



Ada untong woo ~

Dalam siaran berita terkini disalah satu TV swasta, ada memuatkan berita rompakan di sebuah kedai elektronik di ibu kota. Kerugian dianggarkan berjumlah RM3 juta ringgit. Seorang pemberita dilihat sedang menemuramah pemilik kedai tersebut..

Pemberita: Berapakah kerugian yang Tokey alami kerana rompakan ini?

Tokey: Aiyaa gua lasa aaaa.. kila-kila.. 3 juta libeeh, tapi waa masih untung wooo...

Pemberita: Macammana pulak tokey boleh kata masih beruntung....?

Tokey: Gua masih beruntung aaa.. kilana itu keculian terjadi ini hali, bukan semalam aa..

Pemberita: "Habis tu apa bezanya semalam atau hari ini ..Tokey???

Tokey: Aiyaa kilana ini hari semua wa punya balang.. wa sudah kasi liskaun 50% semalam talak liskaun..

Kpale2 ~

Ary nie kpale aq mmg sakit giler ..
mata aq sakit ..
pergh !!
tension giler la !!
erm ..
aq try la jgk senyum2 ..
tpy sekejap je , sakit sgt kpale ..
nsb baex la pekse senang je ..
kalau susah ..
mau nyer pecah !
haha ..

*_*

Tuesday, May 24, 2011

Huhu ..

Cian kwn aq sowang nie ..
blog dier xley bkk ..
sabar erk ..
esk try bkk lagy ..
^_^

Setia ~ "_"

deras hujan yang turun
mengingatkanku pada dirimu
aku masih disini untuk setia

selang waktu berganti
aku tak tahu engkau dimana
tapi aku mencoba untuk setia

sesaat malam datang
menjemput kesendirianku
dan bila pagi datang
kutahu kau tak disampingku
aku masih disini untuk setia

Monday, May 23, 2011

DSLR !!

Pergh !!
aritu pegy kenduri , mmg ramai laa ..
pastu aq dah la mengindam kamera DSLR !
buley plak ramai yg bwk ..
pergh !
hampeh la ..
aq nk beli !!
DUIT MAI LER KT AQ !!
AQ NK PIE BELI !!

Saturday, May 21, 2011

~_~

tetibe rase tension ari nie ..
mungkin sbb aq kecik ati at dier kot ..
dier cam dh lain skang nie ..
x mcm dulu ...
erm ..
cam dah sombong ..
tpy , aq msh syg at dier ..
erm ..
ape la nsb aq nie ..

-_-

erm ..

UPM2 ~
 aper la ...
igtkan jdy pegy ..
upernyer xjady ..
hampeh ..
skang tunggu 29 aribulan plak ..
mntx2 jdy ler ..
erm ..

-_-

Friday, May 20, 2011

Malaysia book of record (Bersilat 12 jam tanpa henti) PSSLM

Esk kitorang grk UPM Serdang ..
utk buat Malaysia book of record ..
bersilat 12 JAM tanpa HENTI ..
mmg xsbr laa ..
hehe ..
bez kot ..
tpy mmg penat giler la ..
bole mendatangkan asma nie ..
hehe ..
btw , 
SEMANGAT JEBAT TETAP MEMBARA !!

^_^

*_*

Minggu yg kurang mood !!


x_x

^_^

HUU ~

Thursday, May 19, 2011

taxi band - hujan kemarin (kord gitar)

    C        G/B
Kemarin ku dengar
     Am          Em
Kau ucap kata cinta
F      Em
Seolah dunia
      Dm         G
Bagai di musim semi

      C        G/B
Kau datang padaku
     Am   Em
Membawa luka lama
F        Em
Ku tak ingin seolah
      Dm         G
Semua seperti dulu

[chorus]
      C                      G/B
Tak ingin lagi rasanya ku bercinta
    Am          Em
Setelah ku rasa perih
F      Em             Dm          G
Kegagalan ini membuat ku tak berdaya

      C                      G/B
Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
    Am              Em
Setelah kau tinggal pergi
F       Em            Dm        G    C
Biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi

      C        G/B
Kau datang padaku
     Am   Em
Membawa luka lama
F        Em
Ku tak ingin seolah
      Dm         G
Semua seperti dulu

[chorus]
      C                      G/B
Tak ingin lagi rasanya ku bercinta
    Am          Em
Setelah ku rasa perih
F      Em             Dm          G
Kegagalan ini membuat ku tak berdaya

      C                      G/B
Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
    Am              Em
Setelah kau tinggal pergi
F       Em            Dm        G    C
Biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi

[solo] F Em Dm G C
       Gm A Dm Fm Em Am Dm G A

[chorus]
      D                      D/F#
Tak ingin lagi rasanya ku bercinta
    Bm          A
Setelah ku rasa perih
G      F#m            Em          A
Kegagalan ini membuat ku tak berdaya

      D                      D/F#
Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
    Bm              A
Setelah kau tinggal pergi
G       F#m           Em        A    D
Biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi

      D                      D/F#
Tak ingin lagi rasanya ku bercinta
    Bm          A
Setelah ku rasa perih
G      F#m            Em          A
Kegagalan ini membuat ku tak berdaya

      D                      D/F#
Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
    Bm              A
Setelah kau tinggal pergi
G       F#m           Em        A    
Biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi

[int] G E/G# A F# Bm A E/G# Em

      A    D
Hujan kemarin

Season Sound Band

 Band bru wt , arap korang support band nie ye ..
be fan us ..
like page Season Sound Band !
 ▲
 ↓

Tuesday, May 17, 2011

Season Sound




Season Sound !!

encem kan ~

encem kan ..
hehe~
thanx tau awk ambik gmbr sye ..
suke sgt gmbr nie ..

 Thanx sbb ambik gmbr ~

^_^

Simple ~

Dh tukar template ..
simple je ...
walaupon xcantek ..
hehe ..
tgh borink ..
wt bende bodo nie jela ..
!_!

huhu ..

Umah bersepah giler ...
kejap lagy bpk aq , 
kalau xkemas abis la aq ...
haha ..
mls dowh nk kemas umah ..
hehe ...
erm ..
tpy  kene la rajin skt ..
bru bpk syg ...
hehe ..
^_^

aish !!!! Gitarku2 ~

Haduyai lagi satu masalah timbul !!!
ari tu gigi gear hancur ..
aq dah baiki elok ..
nie stu lagy ...
tali lak putuih ...
adoih !!
erm ..
tune sume x elok !!
hampeh tol la !!
 
x_x

xD

Borink bebenor ..
xdo bondo nk wt ..
nk kuar lagy la xtau nk pie mana ..
erm ..


^_^

ZzzZZzz

Mengantok !!!

Monday, May 16, 2011

Hari Malang ~

Sedyh dowh arinie ...
gitar aq rosak ...
wt show at skola pon teruk , gitar x dgr ..
erm .. 
'sory kawan tdy xdpt main gitar , sbb tension gitar rosak'
(tuk kekawanku yg nk dgr)
erm ..